Jumat, 29 November 2013

MAKALAH ILMU GEOGRAFI


 
MAKALAH
ILMU GEOGRAFI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial
Di Susun Oleh :
Kiki Pratiwi                                                         13187203017
Nanik Sri Wahyuniatu R                                    13187203018
Deni Nofita Pratama                                          13187203019
M .Nazalul Qohar                                               13187203020
Riyan Sanjaya                                                     13187203021
Hendra Adi Sugara                                             13187203022
Herti Duwi Wahyuni                                           13187203023
Ria Purwaningsih                                                13187203024


PROGAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
STKIP PGRI TULUNGAGUNG
2013

BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang

Ilmu Geografi bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi, Geografi adalah salah satu Ilmu Pengetahuan yang sudah diakui dengan seperangkat metode berdasarkan teori-teori yang disepakati.
Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
Latar belakang penulisan makalah ini yaitu didalam rangka pemenuhan tugas “Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial” dengan disusunanya makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui definisi-definisi dari geografi

B. Rumusan Masalah
Sesuai latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.            Apa pengertian geografi ?
2.            Apa sajakah ruang lingkup geografi ?
3.            Apa sajakah manfaat terapan geografi ?
4.            Apa konsep geografi ?
5.            Bagaimana generalisasi-generalisasi geografi ?
6.            Apa sajakah teori-teori geografi ?

C. Tujuan Penulisan
            Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan pembahasan dalam makalah adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian geografi
2.      Untuk mengetahui ruang lingkup geografi
3.      Untuk mengetahui manfaat terapan geografi
4.      Untuk mengetahui konsep geografi
5.      Untuk mengetahui generalisasi geografi
6.      Untuk mengetahui konsep-konsep geografi








D. Metode Penulisan
 Adapun metode penulisan makalah yang digunakan adalah dengan cara study pustaka, yaitu mempelajari buku-buku yang kami jadikan referensi dalam pengumpulan informasi dan data yang ada kaitannya dengan masalah yang akan kami bahas serta pencarian informasi dengan melalui jalur internet.
E. Sistematika Penulisan
            Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
B.       Rumusan Masalah
C.       Tujuan Penulisan
D.       Metode Penulisan
E.        Sistematika Penulisan

BAB II  PEMBAHASAN
1.            Pengertian Geografi
2.            Ruang lingkup Geografi
3.            Manfaat terapan Geografi
4.            Konsep Geografi
5.            Generalisasi Geografi
6.            Konsep-Konsep Geografi

BAB III  PENUTUP
A.       Kesimpulan
B.       Saran

DAFTAR PUSTAKA








BAB 2
PEMBAHASAN ISI

A.  PENGERTIAN  GEOGRAFI
Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti lukisan atau tulisan . Berdasarkan asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi.
Istilah geografi untuk pertama kalinya dipekenalkan oleh eratostenes pada abad ke 1 menurut Eratostenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi . Oleh karena itu ,eratosthenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi .
Perkembangan perumusan tentang geografi pada kenyataannya menyangkut isi dan maknanya. Dibawah ini beberapa pendapat pakar tentang pengertian geografi:
a.       Immanuel kant (1724-1821) geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda,hal-hal atau gejala-gejala atau fenomena yang tersebar dalam wilayah di permukaan bumi .
Contoh :geografi mempelajari fenomena terjadinya gempa bumi .
b.      Elsworth Huntington (1876-1974) dalam bukunya (the pulse of the earth) ,geografi adalah study tentang fenomena permukaan bumi beserta penduduk yang menghuninya.
»geografi mempelajari penduduk yang menghuninya contohnya: geografi mempelajari tentang terjadinya perpindahan penduduk seperti halnya urbanisasi
c.       Menurut Alexander (1963) Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia.
Contoh :geografi mempelajari bentuk pemukiman warga yang memanjang akibat mengikuti alur sungai .






B.     RUANG LINGKUP GEOGRAFI
Dalam bukunya scope of geography ,Rhoard Murphey merumuskan tiga pokok ruang lingkup studi geografi ,yaitu sebagai berikut :
1.      Pesebaran dan keterbatasan penduduk dimuka bumi dengan sejumlah aspek keruangan serta begaimana manusia memanfaatkannya .
2.      Interaksi antara manusia dan lingkungan fisik merupakan salah satu bagian dari keragaman wilayah.
3.      Kajian terhadap region atau wilayah .

C.    MANFAAT TERAPAN GEOGRAFI
Nilai terapan dari geografi sangat dihargai selama PD II karena kemampuan para ahli geografi untuk menyediakan informasi mengenai negara-negara lain, keahlian kartografi serta fotogrametrik mereka banyak dipakai dalam dunia intelijen. Sejak tahun 1950an, peran geografi dalam pengumpulan data dan analisisnya dipakai pula sebagai pedoman dalam menyiapkan rencana pembangunan kota dan kawasan, dan beberapa perkembangan teknisnya diarahkan untuk tujuan praktis. Para ahli geografi memakai aneka metode dan orientasi positif untuk mencari pemecah dari sekian masalah yang telah ditemukan.

D.    KONSEP-KONSEP GEOGRAFI
1.      Tempat
Konsep tempat (place) merujuk kepada suatu wilayah di mana orang hidup berada. Dalam analisis geografi, konsep tempat memiliki peran penting karena kedudukan dan konstribusi tempat member banyak arti dan makna bagi manusia serta bagi organisasi lainnya.
2.      Sensus Penduduk
Sensus penduduk merupakan suatu konsep geografi sosial yang jika dilihat dari sejarah aktivitasnya, merupakan salah satu kegiatan statistik tertua dan terluas yang dilakukan oleh pemerintah di seluruh dunia, dahulunya lebih berorientasi untuk taksiran kekuatan militer dan perpajakan.Manfaat sensus sebagai landasan alokasi atau pembagian wilayah administrative .Data sensus digunakan secara luas oleh pemerintah diberbagai Negara untuk mengadakan perencanaan dan pelaksanaan berbagai fungsi pemerintah .


3.      Iklim
Iklim adalah keadaaan rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu, keadaan variasinya dari tahun ke tahun dan keadaan ekstremnya. Unsur-unsur yang menggambarkan keadaan cuaca atau iklim meliputi suhu udara kelembaban udara, angin, curah hujaan dan penyinaran matahari. Biasanya, untuk menggambarkan keadaan iklim, dibuat klafikasi iklim.Klasifikasi iklim yang terkenal didunia adalah klasifikasi coppen dan klasifikasi Thronthwaite .Klasifikasi Iklim menurut Kopen berdasarkan pada curah hujan dan suhu tahunan serta bulanan terdapat lima golongan iklim yaitu:
a.       Iklim tropis penghujan
b.      iklim Kering
c.       Iklim Penghujan bersuhu hangat
d.      iklim hujan salju dingin
e.       Iklim salju kutub

Menurut Thornthwaite yang membagi lima daerah kelembaban dengan Vegetasi karakteristik sebagai berikut :
a.       Daerah basah dengan vegetasi hutan penghujan
b.      Daerah Lembap dengan vegetasi hutan
c.       Daerah setengah lembap dengan vegetasi padang rumput
d.      Daerah setengan kering dengan vegetasi padang rumput luas tanpa pohon.
e.       Daerah kering dengan vegetasi gurun pasir.


4.      Laut
Laut diartikan sebagai keseluruhan massa air yang saling berhubungan, mengelilingi semua sisi daratan di bumi. Laut yang besar dinyatakan sebagai samudera (lautan) .


5.      Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang ada di luar suatu organisme, meliputi lingkungan benda mati (abiotk) dan lingkungan hidup (biotik). Lingkungan abiotik adalah lingkungan yang terdiri atas benda atau factor alam yang tidak hidup .Lingkungan biotic adalah lingkungan yang terdiri atas orgainsme hidup.

6.      Benua
Benua adalah daratan yang begitu luas sehingga bagian tengah daratan yang luas tersebut tidak mendapat pengaruh angin laut sama sekali. Dalam sejarah, dikenal 5 benua yang dihuni manusia, yaitu Asia, Eropa, Amerika. Afrika, dan Australia. Sedangkan secara geografis, pembagian benua tersebut terbagi atas 3 benua, yakni Erasia, Afrika, dan Australia. Secara keseluruhan, luas benua tersebut mencapai lebih kurang 29% dari seluruh permukaan bumi, dan sisannya (71%) adalah luas samudera

7.      Urbanisasi
Konsep urbanisasi memiliki dua pengertian.:
·         Pertama, para ahli demografi lebih banyak menggunakan istilah ini untuk menunjukan redistribusi penduduk ataupun perpindahan dari wilayah-wilayah pedesaan ke  perkotaan, memberikan makna yang oaling spesifik pada tingkat konseptua.
·         Kedua, dalam beberapa ilmu sosial lainnya, terutama ekonomi, geografi, dan sosiologi, urbanisasi merujuk kepada struktur morfologik yang sedang berubah dari berbagai pemusatan (agglomeration) perkotaan dan perkembangannya .
Pada kajian ini, tentu saja lebih didasarkan pada kajian yang pertama. Jika terdapat aspek-aspek kajian kedua, hanyalah sebagai supplement saja.

8.      Peta
Peta adalah pola permukaan bumi yang dilukiskan pada bidang datar. Biasanya, tiap titik peta itu menunjukan kedudukan geografis menurut skala dan proyeksi yang telah ditentukan.


9.      Kota
Konsep kota sebenarnya merujuk kepada fenomena yang sangat bervariasi sesuai dengan perbedaan sejarah dan wilayahnya. Namun, secara umum istilah kota adalah  tempat di wilayah tertentu yang dihuni oleh cukup banyak orang dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi.

10.  Mortalitas
Konsep mortalitas merujuk kepada rangkuman tingkat kematian kotor rata-rata (crudedeath rate di singkat CDR) penduduk, yaitu jumlah kematian per tahun per seribu penduduk .

11.  Khatulistiwa (Ekuator)
Khatulistiwa atau ekuator adalah sebuah konsep yang merujuk kepada garis khayal yang melingkari bola bumi dan membelahnya menjadi dua bagian yang sama besar, masing-masing 180 derajat. Garis ekuator inilah yang sering disebut garis khatulistiwa atau garis lintang nol derajat . Dari garis lintang nol derajat tersebut, untuk kearah utara disebut gris lintang utara, dan kearah selatan disebut garis lintang selatan. Beberapa yang dilalui garis khatulistiwa tersebut adalah Indonesia, Ekuador, Colombia, Brazilia, Kenya, Uganda, Zaire, Kongo, dan Gabon.

12.  Demografi
Konsep demografi merujuk kepada analisis terhadap berbagai variabel kependudukan. Di dalamnya mencakup berbagai metode perhitungan dan hasil substantif dalam riset mengenai angka kematian (mortalitas), angka kelahiran (natalitas) migrasi, dan jumlah serta komposisi penduduk atau populasi.


13.  Tanah
Istilah tanah merujuk kepada suatu wilayah permukaan bumi dengan ciri khas mencakup segala sifat yang sepatutnya stabil atau diperkirakan selalu terulang kembali dari lingkungan hidup yang lurus, di atas atau di bawah wilayah tersebut. Dengan demikian, ia mencakup udara di atasnya, bumi dan geologi yang melandasinya, hirologi, tumbuhan, dan hewan yang ada akibat kegiatan manusia di masa lalu dan masa kini, sejauh semua hal tersebutm menimbulkan pengaruh yang berarti atas penggunaan tanah tersebut oleh manusia, kini dan kelak kemudian hari.

14.  Transmigrasi
Transmigrasi adalah suatu sistem pembangunan terpadu, upaya untuk mencapai keseimbangan penyebaran penduduk, juga dimaksudkan untuk menciptakan perluasan kesempatan kerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan melalui perpindahan penduduk dari daerah yang padat ( jawa, Madura, dan Bali) ke daerah-daerah yang jarang penduduknya .

15.  Wilayah
Konsep wilayah merujuk pada suatu area di permukaan bumi yang relatif homogen dan berbeda dengan sekelilingnya berdasarkan beberapa kritera tertentu. Berbagai jenis kumpulan fenomena berada dalam berbagai wilayah, menciptakan kawasan-kawassan sehingga kajian kawasan menyoroti tentang pembentukan kumpulan-kumpulan tersebut dan menguraikan cirri-ciri khas berbagai bagian dunia.

E.     GENERALISASI-GENERALISASI GEOGRAFI
1. Tempat
Nilai penting karakteristik suatu tempat dalam masa lalu, sekarang maupun masa sepan terhadap suatu tempat-tempat yang strategis secara ekonomi, selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi pengembangan politik-ekonomi. Hal itu disebabkan makin meningkatnya mobilitas ddan faktor utama produksi, yaitu modal dan tenaga kerja. Suatu tempat harus memiliki daya tarik bagi investasi dan pekerja, mereka yang terlibat dalam manajemennya harus bekerja dengan tujuan tersebut. Hal itu telah menimbulkan ketertarikan untuk menciptakan dan menjual tempat kepada berbagai kelompok bisnis.

2. Sensus Penduduk
Sensus penduduk memiliki makna multidimensi, karena darihasil tersebut dapat memberikan informasi tentang penduduk, angkatan kerja prouktif, perumahan sector manufaktor, pertanian, perindustrian, pertambangan, dunia bisnis, dan lain-lain. Dalam praktiknya, sensus penduduk dapat dilakukan secara de facto maupun de jure (di mana ia dihitung walaupu tidak ada ketika sensus berlangsung) (Taeuber, 2000:100).

3.                  Iklim
Masalah-masalah yang sering muncul dalam pembangunan pertanian di daerah tropis dari segi iklim adalah tanah di daerah tropis beriklim lembab. Sepanjang tahun mungkin dapat digunakan untuk pertanian, tetapi sebagian tanah tanah itu tidak cocok untuk didayagunakan menurut pola pertanian modern yang mengandalkan penggunakan teknologi mutakhir karena tidak dapat dipupuk secara efektif dengan pupuk mineral (Weischet, 1986: 1).  

4.                  Laut
Sebagai Negara bahari, bangsa Indonesia belum optimal dalam melakukan peberdayaan kelautan atau apa yang dinamakan Revolusi biru masih jalan ditempat.

5.                  Lingkungan
Dalam setiap proyek pembangunan, sebelumnya perlu dilakukan analisis menyeluruh tentang dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Hal itu bukan hanya kepada perisahaan-perusahaan pemerintah, tetapi juga perusahaan-perusahaan swasta, terutama sanagat berperan dalam memperoleh izin resmi usaha tersebut, khususnya bagi kegiatan-kegiatan yang dianggap peka lingkungan. (O’ Riodan, 2000: 299).

6.                  Benua
Sebagai penduduk dari benua yang paling banyak dan padat penduduknya, bangsa asia lebih kompleks menghadapi tantangan kehidupan mendatang disbanding dengan bangsa Australia yang lebih sedikit dan rendah tingkat kepadatan penduduknya.

7.                  Urbanisasi
Urbanisasi merupakan salah satu proses perubahan sosial yang tercepat, khususnya di negara-negara berkembang bahkan dunia. Tranformasi-transformasi sosial dan demografis yang tumbuh bersamaan dengan tumbuhnya penduduknya kota di Negara-negara berkembang tersebut, telah menunjukan pelipat gandaan pertumbuhan demografis yang memprihatinkan. (Evers, 1995:49).

8. Peta
Para birokrat pemerintah, kaum profesional, maupun intelektual, pada hakikatnya memerlukan peta. Dsri keperluan untuk pembangunan ekonomi, pertahanan nasional, perlindungan lingkungan, ekonomi, bisnis, wisata, industry, maupun untuk memberikan eksplanasi visual dalam ranah-ranah abstrak yang perlu dipahami secara mendalam. Apalagi jika peta itu bentuk dan desainnya lebih bersifat dinamis dan interaktif karena dibuat dengan teknologi yang kian canggih dan menarik, jelas sangat diperlukan (Monmonier, 2000: 96).



9.                  Kota
Banyak hal tentang kontak-kontak sosial diperkotaan sebagai sesuatu yang bersifat impersonal, supervisal, sementara, dan segmental. Hal ini pula yang dikhawatirkan oleh beberapa sosiolog yang cenderung pesismis mengenai kemungkinan terciptanya kehidupan manusiawi di perkotaan yang dipenuhi industry (Hannerz, 2000: 111).

10. Mortalitas
Terjadinya transisi demografis (demographic transition) yang dikenal sebagai lingakran siklus demografis, menggambarkan proses perubahan tingkat mortalitas dan natalitas pada suatu masyarakat dari suatu situasi di mana keduanya menunjukan angka yang tinggi (Caldwel, 2000: 218).

11.              Khatulistiwa/Ekuator
Bagi negara-negara yang dilalaui dengan garis khatulistiwa, tidak ada alasan untuk merasa takut kekurangan sinar matahari. Hal ini jelas berbeda dengan daerah-daerah subtropis yang jauh dari garis khatulistiwa, hanya pada bulan-bulan tertentu mereka dapat menikmati hangatnya sinar matahari.

12.              Demografi
Ledakan demografi dunia, khususnya di Negara-negara berkembang, memperhatikan kecenderungan yang mencemaskan. Di tahun 1825, saat Malthus membuat perubahan akhir atas karya aslinya Essay on Population, kira-kira satu miliyar umat manusia mendiami planet bumi. Akan tetapi, menjelang itu, industrialisasi dan kedokteran modern memungkinkan penduduk bertambah dengan laju kecepatan yang makin meningkat. Dalam seratus tahun berikutnya, penduduk dunia berlipat ganda menjadi dua miliar, setengah abad berikutnya (dari tahun 1925 ke tahun 1976) berlipat ganda lagi menjadi 4 miliar, dan menjelang tahun 1990 angka itu melaju sampai 5,3 miliar (Kennedy, 1995: 28-29).

13.              Tanah
Banyak pekerjaan dilaksanakan diatas tanah yang diolah melalui sistem-sistem hidrologi. Sistem-sistem ini kerap kali menghubungkan tanah dengan perairan terbuka. Perairan terbuka, sungai, danau, laut, dan samudera memiliki ekosistem sendiri-sendiri yang juga dapat diteliti dan dipetakan serta sangat dipengaruhi oleh kegiatan manusia di daratan (Vink, 1986: 199).

14.              Transmigrasi
Bagi bangsa Indonesia, program transigrasi bukan sesuatu yang baru. Sejak pertengahan abad ke-19, Etische Politik telah mempengaruhi parlemen Belanda untuk mengetuk dan membuat penelitian tentang kemakmuran rakyat daerah-daerah pedesaan di Jawa (demindere wel vaart onderzoek) yang akhirnya mencanangkan dan melaksanakan program transmigrasi (purboadiwidjojo), 1986:9), walaupun pelaksanaanya bukan semata-mata atas dasar kemanusiaan. Begitupun ketika Indonesia memasuki pascakemerdekaan, pemerintah segera mencanangkan Program Transmigrasi, terutama untuk mengatasi ketidakseimbangan demografis antara Pulau Jawa (termasuk Madura da Bali) yang padat penduduknya dengan pulau-pulau luar Jawa yang jarang penduduknya (Swasono, 1986:xi; Scholz, 1986: 287).

15.              Willayah
Kompleksitas persoalan-persoalan demografis wilayah Asia jauh melebihi kompleksitas persoalan-persoalan demografis wilayah Australia, baik melalui natalitas, mortalitas, proyeksi kependudukan, serta kesejahteraan.

F.     TEORI-TEORI GEOGRAFI

1)      Teori Ledakan Penduduk => (Thomas Robert Malthus)
Thomas Robert Malthus lahir di Ruckery-St. Catherina Inggeris pada tanggal 14 Februari 1766 dan meninggal pada tanggal 23 Desember 1834. Ia seorang ahli ekonomi yang tergolong ekonomi Mazhab Klasik bersama-sama Adam Smith. Ajaran-ajarannya banyak mempengaruhi pemikiran ekonom lainnya  seperti  Ricardo, di mana perkembangan ekonomi diasumsikan cukup suram itu berpengaruh besar pada abad ke-19. Dalam ilmu geografi ekonomi dan populasi nama dia juga dikenal sebagai seorang pelopor yang mengukir pada mazhab geografi tersebut. Selain itu nama Malthus kemudian diabadikan juga dalam istilah ”neomalthusianisme”.
Adapun teori Malthus tentang ledakan penduduk ditulis dalam bukunya An Essay on the Principles of Population (1798).Dalam teorinya tersebut Malthus berpendapat, bahwa :
a)      Masyarakat manusia akan tetap miskin karena terdapat kecenderungan pertambahanpenduduk berjalan lebih cepat dari pada persediaan makanan.
b)      Pertambahan penduduk dapat diibaratkan deret  kali atau deret ukur sehingga pelipat gandaan jumlah penduduk dalam setiap 25 tahun, sedangkan peningkatan sarana-sarana kehidupan berjalan lebih lambat, yankni menurut deret hitung atau deret tambah.
c)      Melalui tindakan pantang seksual/pantangan kawin, perang, bahaya kelaparan, dan bencana alam, jumlah penduduk setiap kali memang diusahakan sesuai dengan sarana kehidupan yang tersedia. Namun cara itu tidak cukup untuk meningkatkan kehidupan masarakat sampai di atas batas minimum.
                            
2)      Teori Pengaruh Iklim Terhadap Peradaban => (Ellswort Huntington)
Ellswort Huntington adalah seorang ahli geografi Amerika yang produktif menulis berbagai buku ternama dan teorinya tergolong fantastis imajiner dan kadang dinilai bombaptis. Inti teori-teorinya itu terdapat dalam tiga buku yakni: The Pulse of Asia (1907); Palestine and Its Transformation (1911), Civilization and Climate (1915), yang secara garis besar pokok-pokok pikirannya sebagai berikut :
a)      Peradaban besar yang ada di kawasan Asia Tengah dan Asia Barat Daya pada zaman kuno, sekarang kondisi dari daerah-daerah tersebut mengerikan, pada awal abad ke-20 diperkirakan terjadinya kemerosotan peradaban yang disebabkan oleh perubahan iklim .  
b)      Mengeringnya wilayah itu saat ini, kelihatannya tidak sesuai posisinya dahulu sebagai pusat kerajaan. Menurutnya, iklim yang dahulu jauh lebih lembap dan pada wilayah itu terjadi suatu proses pengeringan yang terus-menerus dan progresif .
c)      Proses semacam ini menjadi bagian dari suatu proses yang lebih besar dari fenomena-fenomena yang lebih umum. Sesuai dengan hal itu, ia terdorong untuk membuat postulat tentang mengeringnya bumi yang terjadi dalam pulsasi ritmik , dengan periode-periode dari udara kering dan basah.
d)     Begitu pun cerita pengembaraan bangsa Ibrahim (Yahudi) dalam kitab suci ber hubungan dengan titik tengah antara masa kekeringan dan masa kebasahan. Ekspansi  kerajaan  Moghul,  ekspansi  kerajaan  barbar  Mongol  sampai  ke Eropa, adalah akibat dari mengeringnya tempat tinggal asli dari kaum penyerbu.
e)       Proses pengeringan yang progresif dari bumi mengikuti arah tertentu,umumnya dari timur ke barat .Inilah yang menjelaskan pergantian pusat-pusat peradaban besar dari Babilonia, Mesir ke Yunani, ke Roma, dari Roma ke Prancis, dan dari Prancis ke Inggeris, serta dari Inggeris ke Amerika Serikat..

3)      Teori Lokasi Lahan => (Johann Heinrich Von Thunen)
Johann Hienrich Von Thunen dalam Der Isolierte Staat (1826) mengemukakan bahwa pada dasarnya penggunaan lahan dapat dibagi dalam beberapa penggunaan. Dengan mengambil satu pusat kota sebagai satu-satunya tempat memproduksi barang-barang yang dibutuhkan seluruh negara, daerah- daerah di sekitarnya hanya sebagai pemasok bahan mentah lain ke kota.
1)      Lahan pertama berada di dekat pusat kota (pasar) akan dipakai untuk kegiatan- kegiatan intensif jenis tanaman yang hasilnya cepat rusak, memakan tempat dan berat dalam kaitannya dengan transportasi.
2)        Lahan kedua merupakan daerah hutan. Hal ini bisa dipahami mengingat masa itu kebutuhan hasil hutan untuk kayu dan bahan bakar yang sifatnya memakan tempat  dan berat  sehingga harus ditempatkan agar dekat dari pusat kota.
3)      Lahan  ketiga digunakan untuk menanam tanaman sejenis gandum atau padi- padian.
4)      Lahan keempat berupa daerah  penggembalaan ternak.
5)      Lahan kelimamerupakan  daerah “three  field  system”  merupakan  daerah ilalang, daerah tandus.
6)      lahan keenam  merupakan daerah perburuan.
7)      Untuk memudahkan dan efisiensi transportasi, diperlukan sungai yang membelah kota, ternyata dapat menghemat 1/6 transportasi darat, sehingga daerah pertama akan berkembang sepanjang sungai.
8)      Perlu dibuat kombinasi transportasi darat dan sungai, sehingga akan sama biaya transpor darat bagi daerah yang tidak dapat menikmati adanya sungai.

4)      Teori Daya Sentrifugal dan Sentrifetal => (Charles O. Colby)
Charles O.Colby adalah penulis artikel Jurnal Annals pada Association of American Geographers Vol 23.No.1 (Mar.1933), hlmn.1-20. yang menulis topik “Centrifugal  and  Centripetal  Forces  in  Urban  Geography”.  Dalam  tulisan tersebut  Colby  menguraikan  bahwa  proses  berekspansinya  kota  yang  makin meluas dan berubahnya struktur tata guna lahan sebagian besar disebabkan oleh adanya daya sentrifugal dan sentripetal pada beberapa kota. Daya sentrifugal; mendorong gerak ke luar penduduk dan usahanya sehingga terjadi dispersi kegiatan manusia dan elokasi sector-sektor serta zona-zona kota. Sedangkan daya sentripetal, mendorong penduduk bergerak ke dalam kota dan berbagaiusaha- usahanya yang menimbulkan pemusatan (konsentrasi) aktivitas masyarakat.
Adapun isi pokok teori tersebut, yang menyebabkan pada masyarakat kota terjadi daya sentrifugal dan sentripetal tersebut, sebagai berikut: Pertama, untuk daya sentrifugal :
a)      Terdapat gangguan yang sering berulang, seperti; macetnya lalu lintas, polusi udara   dan   bunyi,   menyebabkan   penduduk   kota   merasa   tidak   nyaman bertempat tinggal di situ.
b)      Dalam pengembangan industri modern dan besar-besaran, memerlukan lahan- lahan relatif luas serta menjamin kelancaran tranportas dan lalu-lintas. Hal ini hanya mungkin dapat dilakukan di pinggiran kota, sebab kondisi kota-kota tua demikian padat.
c)       Harga sewa/beli tanah di pinggir atau luar kota, jauh lebih murah daripada di kota.
d)      Di kota sudah dipenuhi gedung-gedung bertingkat tinggi, tidak mungkin lagi dapat dibangun bangunan baru, kecuali dengan biaya yang sangat tinggi.
e)      Kondisi   perumahan   kota   umumnya   padat   dan   sempit,   sulit   untuk dikembangkan lebih lanjut, kecuali dengan biaya yang tinggi. Berbeda dengan pinggir atau luar kota, serba mungkin untuk memperoleh perumahan yang lebih nyaman, segar,  dan murah.
f)       Hidup di kota, terasa sesak, penat, dan berjubel. Sedangkan di pinggir/ luar kota lebih terasa asri, segar, sunyi, dan nayaman.

Namun sebaliknya, banyak juga penduduk luar/pinggir kota yang justru menyenangi hidup tinggal di kota, inilah yang kedua ini termasuk daya sentripetal yang penyebabnya, sebagai berikut:
a)      Memiliki tempat-tempat di pusat kota yang strategis, sangat cocok untuk pengembangan industri dan merupakan kemudahan tersendiri  dalam operasi industri.
b)      Berbagai perusahaan dan bisnis, biasanya lebih menyukai lokasi-lokasi apakah itu dekat stasion kereta api, pelabuhan, maupun terminal bus, maupun pusat- pusat keramaian publik lainnya.
c)      Dalam dunia bisnis, lebih menyukai dan berkecenderungan adanya konsentrasi-konsentrasi penjual jasa seperti, penjahit, tempat praktek para dokter, pengacara, tukang gigi, pemangkas rambut dan kecantikan, lokasinya lebih menyukai berdekatan.
d)     Selain itu juga di kota-kota sudah sedemikian rupa tersusun pusat-pusat perbelanjaan,  seperti  toko-toko;  tekstil,  elektronik,  perhiasan  (emas  dan perak),  pakaian  jadi,  makanan  daminuman,  barang-barang  kelontong, mainan anak, dan sebagainya.
e)      Banyaknya flat-falt/rumah bersusun untuk masyarakat kecil, setidaknya dapat meringankan harga sewa bagi penduduk kota.
f)       Kota  juga  mnyediakan  sejumlah  tempat  hiburan,  olahraga,  seni-budaya, pendidikan, di samping menyediakan pekerjaan.
g)      Para pegawai dan pekerja kota lainnya, lebih menyukai tempat tinggal yang tidak berjauhan dengan tempat bekerja. Artinya kota tetap diminati sebagai kebutuhan untuk bertempat tinggal karena dekat dengan tempat bekerja.

5)      Teori Kota Konsentris => (Burgess)
E.W. Burgess adalah seorang geograf Amerika Serikat yang mengkaji struktur kota Chicago pada tahun 1920-an, dan teori konsentrasi tersebut dimuat dalam tulisannya yang berjudul The Geography of City (1925). Inti teori kota konsentris tersebut adalah :
a)      Pada  hakikatnya  kota  itu  meluas  secra  seimbang  dan  merata  dari  suatu pusat/inti, sehingga muncul zone-zone baru sebagai perluasannya.
b)       Pada  setiap  saat  dengan  demikian  dapat  ditemukan  sejumlah  zone  yang konsentris letaknya, sehingga struktur kota menjadi bergelang (melingkar).
c)      Di pusat kota terdapat :
·         Zone Pertama; Central Bisnis District (disingkat BCD) jika di Chicago disebutnya Loop. Fungsi Loop tersebut untuk sebagai pusat/jantung kehidupan perdagangan, perekonomian, dan kemasyarakatan..
·         Zone Kedua; terdapat Zone Peralihan (trantitional zone) merupakan kawasan perindustrian, disertai oleh rumah-rumah pribadi yang kuno. Bahkan jika Chicago telah berubah menjadi Chines Town maupun pertokoan dan perkantoran berskala kecil. Namun jika sudah bobrok banyak dimanfaatkan oleh  kaum  gekandangan  miskin.
·          Zone  Ketiga:    kawasan  perumahan  para buruh kebanyakan adalah kaum imigran.
·         Zone Keempat: penghini kelas menengah, cukup rapi memiliki jarak sanitasi yang lebih memadai sebagai tempat tinggal yang nnyaman dan baik. Namun terdapat juga sebagian kecil rumah berkelas elite.
·          zone kelima; merupakan Commuters Zone, atau tempat orang yang pulang-pergi setiap hari untuk bekerja. Kondisi alamnya masih asri, luas, dan mewah serta berfungsi sebagai kota kecil untuk beristirahat/tidur atau dormitory towns, maklum perumahan untuk orang-orang kaya.

6)      Teori Konflik Antar Suku Bangsa Nomadik => (Sedenter Jean Bunhes)
Jean Bunhes seorang ahli geografi Prancis murid Le Play yang meneliti pengaruh   kehidupan   nomadik   (barbar)   terhadap   politik.   Penelitiannya   ini dilakukan atas  di beberapa kawasan khususnya Afrika (Gurun Sahara dan Asia Tengah  yang  beriklim  keras,  dengan  sistem  keluarga  yang  ptrairkhal  yang menghasilkan otorianisme dalam bukunya Geographie humanie (1925). Adapun isi pokok teori tersebut, sebagai berikut:
a)      Stepa-stepa padang rumput di Asia dengan musim dingin yang kejam, tidak memungkinkan  pengolahan alam yang intensif. Hanya bibir-bir gunung yang di mana oase-oase  irigasi dibangun, tanaman bisa tumbuh dan berkembang.
b)       Di mana pun tanah secara alami sangat sesuai dengan jenis pastoral (pastoralart) untuk memelihara kawanan ternak dan hewan. Dan dengan demikian wilayah penggembala di atas kuda, kelompok-kelompok kecil manusia yang tersebar dengan ternaknya dalam suatu wilayah yang luas.
c)       Karena dihadapkan dengan suasana keharusan untuk bergerak keliling dan untuk mengetahui sebelumnya tentang wilayah perumputan serta sumber- sumber air untuk jarak yang jauh, mereka memperoleh  rasa gerakan taktis dan strategi yang menempatkan mereka dalam posisi mendaulat terhadap rung dan menguasai para tetangga mereka.
d)     Beberapa dari penakluk yang paling besar dan paling berani dalam sejarah, muncul dari stepa-stepa Jengis Khan, Timur Leng, Khubilai Khan.
e)      Kualitas dan kemampuan yang menjadi alasan bagi kekuasaannya diperoleh dari stepa, dari keterampilan   yang dianugerahkan kepada pstoral, dan dari subordinasi geografisnya pada lingkungannya.
f)       Kelompok penggembala ini bukan massa petani-petani kelompok kecil yang mengerumuni seluruh Asia Selatan dan Asia Timur, yang memimpin dunia. Selama berabad-abad mereka menguasai India, dan Cina berada di bawah kekuasaan orang-orang Mongol, yaitu kaum Nomad para penggembala Asia yang perkasa (herdsman).





BAB 3
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Gegrafi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi. Ruang lingkup geografi meliputi persebaran penduduk di muka bumi dan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Kajian geografi mempunyai ruang lingkup yang luas sehingga disiplin ilmu lainnya banyak yang berkaitan dengan geografi
Konsep-konsep dari geografi yaitu  Tempat,Sensus Penduduk,Iklim,Laut,Lingkungan ,Benua,Urbanisasi ,Peta ,Kota,Mortalitas,Khatulistiwa,Demografi,Tanah,Transmigrasi,Wilayah.
Teori-teori ilmu geografi itu antara lain teori ledakan penduduk oleh thomas robert Malthus, teori pengaruh iklim terhadap peradaban oleh ellsworth hunting, teori lokasi lahan oleh johann heinrich von thunen, teori daya sentrifugal dan senttripetal oleh charles o. colby, teori kota konsentris oleh burgess, teori konflik antara suku bangsa nomadik oleh sedenter jean bunhes

B.     SARAN
Demikian makalah yang dapat kami sajikan tentang geografi yang cukup singkat, namun jika ingin lebih mengetahui tentang geografi dapat mendalaminya dengan berbagai buku ataupun sumber yang berhubungan dengan geografi.











DAFTAR PUSTAKA

Suparman, Dadang. 2007. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumaadmodja. Nursid. 1985. Pengantar Ilmu Sosial. Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar